Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden, mengomentari rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi lebih dari 40. Menurut JK, langkah tersebut akan mengubah karakter kabinet menjadi lebih politis daripada fokus pada kerja sama efektif.
"Ada juga (mengakomodasi partai pendukung). Tapi itu artinya bukan lagi kabinet kerja itu namanya, tapi kabinet yang lebih politis," ujar JK dilansir Kompas.com, Selasa (7/5/2024). "Ya tentu lah kalau hanya dimaksud hanya mengakomodir politis kan," kata dia.
JK menegaskan bahwa jika Prabowo memutuskan untuk menambah jumlah kementerian, perubahan harus dilakukan pada Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara.
Selain itu, JK juga menekankan pentingnya agar orang-orang yang ditunjuk untuk mengisi posisi kabinet adalah mereka yang memiliki keahlian profesional di bidang masing-masing kementerian.
"Iya memang dulu dibagi dulu, ini kabinet kerja dibagi profesional dan yang biasa diisi oleh politisi, tapi politisi juga harus profesional sesuai bidangnya," ucap JK.
Menurut JK, idealnya jumlah kementerian seharusnya bergantung pada program kerja pemerintah yang dijalankan. "Pernah kita 100 menteri itu hanya politis amat, memberikan kesempatan semua orang tapi enggak bisa jalan. Artinya 34 okelah, dibandingkan negara lain juga sekitar," ucap dia.
"Saya kira negara kesatauan jadi memang lebih besar menterinya dibandingkan federal, Amerika federal menterinya cukup 15, begitu juga negara-negara lain. Jadi tergantung kebutuhan lah, pemerintah itu, jadi jangan liat kementeriannya dulu, programnya apa. Kalau organisasinya membutuhkan 40 ya silakan, tapi kalau cukup 35-34 cukup, bisa digabung sebenarnya," ujar JK.
Menurut laporan dari Kompas.id pada Senin (6/5/2024), elite Partai Gerindra mendukung rencana penambahan jumlah kementerian untuk pemerintahan Prabowo. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, mengakui adanya rencana tersebut yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah kementerian dari 34 menjadi 41.
Habiburokhman menyatakan bahwa dalam konteks Indonesia, peningkatan jumlah kementerian sebenarnya akan berdampak positif bagi pemerintahan dan pelayanan publik. Dia berpendapat bahwa Indonesia sebagai negara besar memiliki target dan tantangan yang besar, sehingga memiliki lebih banyak kementerian dianggap sebagai langkah yang baik untuk menghadapinya.
”Jadi, wajar kalau kami perlu mengumpulkan banyak orang (untuk) berkumpul di dalam pemerintahan sehingga menjadi besar,” ujarnya saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (6/5/2024).
Pemerintah Indonesia memanfaatkan APBN tahun 2024 untuk mendorong kesejahteraan dan dampak positif s...
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Demokrat, Benny K Harman, menyatakan bahwa di masa lalu, Dewan Pe...
JAKARTA - PT Pos Indonesia (PosIND) berkolaborasi dengan Koperasi Nusantara (KOPNUS) meluncurkan pro...
JAKARTA - PT Pos Indonesia akan menggelar pameran dan kompetisi filateli bertaraf internasional di J...
SURABAYA, 2 JULI 2024 - Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2024, Jawa Timur ber...
JAKARTA - PT Pos Indonesia (Persero) resmi membuka Pameran dan Kompetisi Filateli Internasional 202...
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus menentukan status hukum YA dan HK terkait dugaan korupsi di...
SURABAYA - Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menurunkan kemiskinan di wilayahnya ...
Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden, mengomentari rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk me...
BANDUNG, 19 Juli 2024 - PT PLN (Persero) kembali menggelar program Gelegar PLN Mobile sebagai bentuk...
BANDUNG - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) meluncurkan program Gelegar PLN Mobile 2024 di Cihampel...
SURABAYA - PT Pos Indonesia (Persero) atau PosIND menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama PT ASAB...
Aplikasi Pos Giro Cash (PGC) dari PT Pos Indonesia (Persero) berhasil meraih Prominent Award dalam k...
Muslimat NU se-Provinsi Banten resmi menyatakan dukungannya kepada Airin Rachmi Diany untuk maju seb...
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) belum selesai. S...
Untuk kenyamanan penggunaan listrik di rumah, pelanggan PLN dapat mengajukan tambah daya listrik den...
Upaya menciptakan pasangan tunggal dengan memborong semua partai politik di Pilkada Banten kembali m...
JAKARTA - Pertamina Patra Niaga turut memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaa...
JAKARTA - Pertamina Patra Niaga turut merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesi...
CIPUTAT - Kabar membanggakan datang dari Kota Tangerang Selatan di peringatan Hari Ulang Tahun (HUT)...
Bakal Calon Gubernur Banten Airin Rachmi Diany terus unggul dengan elektabilitas tertinggi dalam ril...
Mantan Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany dinilai masih berpeluang untuk maju d...
JAKARTA - Pendaftaran Calon Aparatur Sipil Negera (CASN) 2024 dimulai pada 20 Agustus, pukul 17.08.4...
BANDUNG - Agustus menjadi bulan spesial bagi PT Pos Indonesia (Persero). Selain bulan Kemerdekaan Re...
JAKARTA - PT PLN (Persero) terus berupaya memperluas segmentasi pasar untuk penggunaan aplikasi digi...
SEMARANG - PT Pos Indonesia (Persero) kembali menjalankan amanah pemerintah untuk menyalurkan bantua...
BANDUNG — PT Pos Indonesia (Persero) atau PosIND menggelar turnamen futsal bertajuk 'Pospay Cup 20...
Presiden Joko Widodo memimpin apel persiapan pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpi...
BANDUNG - Pospay Run 2024 sukses diselenggarakan di kota Bandung, Jawa Barat, pada Minggu, (3/11/202...
© Copyright 2024 Bunyi Bangka - All Rights Reserved